21 Mar 2011
JAKARTA – Pelaku teror bom buku dicurigai sebagai orang terlatih yang sangat memusuhi Islam untuk menghancurkan Islam. Diduga mantan anggota TNI terlibat.
Tim Advokasi Forum Umat Islam (FUI) Munarman SH angkat bicara terkait maraknya aksi paket bom di beberapa tempat di Jakarta. Munarman menilai, si pelaku teror bom buku bukan orang sembarangan. Menurutnya, pelakunya adalah orang yang membenci Islam yang terlatih.
"Si pembuat bom bukan menarget orang-orang yang dikirimi (paket bom buku) itu. Akan tetapi, tujuannya adalah agar pemuda Pancasila misalnya, kemudian marah. Lalu membenci tokoh-tokoh Islam," kata Munarman, Jumat (18/03/2011).
Target yang akan dicapai oleh para pelaku teror itu, kata Munarman, mendiskreditkan organisasi Islam, selain tokoh Islam yang selama ini selalu kencang bersuara.
"Kalau dilihat modusnya, pelakunya orang terlatih. Saya yakin pelakunya orang yang membenci Islam kemudian berusaha mengadu domba dengan melakukan teror. Kita lihat saja, beberapa tokoh yang dikirimi paket, dipilih secara acak. Salah satunya di kantor Jaringan Islam Liberal (JIL). Padahal, JIL sudah lama bubar," papar Munarman yang juga Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu.
Kemudian teror di beberapa tempat, termasuk di ruang kerja Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meski akhirnya tak terbukti bukan paket bom. Kemudian, di rumah Ketua Pemuda Pancasila, Yapto dan beberapa tempat lain.
"Kalau bukan orang terlatih, tak mungkin bisa merakit bom seperti itu. Buku-bukunya juga sudah disiapkan, hard cover semua. Bisa membuat buku demikian banyak, polisi saja belum tentu bisa merakit bom seperti itu, membutuhkan latihan khusus," urainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: