“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
9 Jun 2012
Dalam teori big bang alam semesta dijelaskan tercipta dari titik tungal yang amat kecil bervolume Nol. Kepadatan materi jagat raya dalam volume Nol ini kemudian tersebar keseluruh penjuru alam semesta setelah terjadinya ledakan besar yang diberi istilah big bang dalam bahasa Inggris.
Berkembangnya alam semesta dari satu titik tunggal hingga sebesar saat ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk kerucut. Ilustrasi ini digunakan oleh para ilmuwan untuk memudahkan menjelaskan tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam teori big bang.
Bentuk pola kerucut ini kemudian dikait-kaitkan dengan Sangkakala hari kiamat sebagaimana yang disampaikan dalam sabda Nabi Muhammad SAW sebagaimana berikut ini,
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :
“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Pertama. Dalam sabda tersebut dijelaskan bahwa bentuk Sangkakala bagai tanduk dari cahaya. Tanduk berbentuk kerucut. Ini merupakan penggambaran jejak sejarah penciptaan alam semesta sebagaimana dalam ilustrasi teori big bang.
Kedua. Ketika ditanya besar ukurannya maka dijelaskan besarnya seluas langit dan bumi. Dalam Al-Qur’an dan Hadits kosakata bumi (al-ardh) bisa mewakili seluruh materi benda angkasa yang serupa dengan bumi. Sedangkan langit (as-samaa’) bisa mewakili ruang jagat raya yang maha luas ini. Sehingga besarnya Sangkakala mencakup ruang semesta jagat raya ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: